Kirain Warung Mak Beng cuman sekedar warung viral biasa karena selalu waiting list hingga saat ini, tapi ternyata warung ini adalah salah satu kuliner legendaris di Bali yang telah berdiri sejak tahun 1941. Terletak di daerah Sanur, warung ini sangat terkenal dengan menu sederhana tapi penuh cita rasa, yaitu ikan goreng dan sup kepala ikan. Meskipun hanya menyajikan satu paket menu, kelezatan racikan warung ini telah membuatnya menjadi salah satu destinasi kuliner yang wajib dikunjungi oleh wisatawan yang datang ke Bali.
Asal Usul Kuliner Legendaris
Warung Mak Beng didirikan oleh Nyonya Beng, seorang wanita Bali yang memiliki keterampilan memasak yang luar biasa. Nama “Mak Beng” sendiri berasal dari nama panggilan beliau, yang oleh masyarakat sekitar dipanggil dengan sebutan “Mak,” sebuah panggilan hormat kepada orang yang lebih tua di Bali.
Di awal pendiriannya, Warung Mak Beng sangat sederhana, hanya terdiri dari beberapa meja dan bangku. Pada masa itu, Bali belum dikenal sebagai destinasi wisata internasional seperti sekarang. Mayoritas pelanggan Mak Beng adalah masyarakat lokal yang tinggal di sekitar Sanur. Warung ini terletak tidak jauh dari Pantai Sanur, yang kemudian menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan, baik lokal maupun internasional.
Menu yang Konsisten
Keunikan Warung Mak Beng terletak pada kesederhanaannya: sejak awal hingga sekarang, warung ini hanya menyajikan satu menu, yaitu paket ikan goreng dengan sup kepala ikan. Paket ini disajikan dengan nasi putih dan sambal khas Bali yang pedas.
- Ikan Goreng: Ikan yang digunakan biasanya adalah ikan tenggiri atau jenis ikan laut segar lainnya. Ikan ini digoreng dengan bumbu sederhana, tetapi teknik penggorengannya menghasilkan tekstur yang garing di luar namun tetap lembut di dalam.
- Sup Kepala Ikan: Supnya memiliki kuah bening dengan rasa yang khas, campuran asam dan pedas yang seimbang. Aroma rempah seperti kunyit, jahe, dan bawang putih sangat dominan, memberikan cita rasa yang segar dan menggugah selera.
- Sambal Pedas: Sambalnya adalah salah satu daya tarik utama. Sambal ini pedas dan segar, menambah rasa pada keseluruhan hidangan.
Bertahan Melalui Zaman
Warung ini bertahan dan terus berkembang meski Bali mengalami banyak perubahan, terutama setelah menjadi tujuan wisata internasional. Ketika Bali mulai dikenal sebagai destinasi wisata utama pada era 1960-an hingga 1970-an, warung ini mulai menarik perhatian wisatawan asing, terutama mereka yang datang ke Pantai Sanur. Para wisatawan kerap datang untuk mencoba makanan lokal yang otentik.
Pada masa itu, Bali mulai dibanjiri oleh berbagai restoran dan kafe modern. Namun, Warung Mak Beng tetap mempertahankan identitasnya dengan menyajikan menu yang sama, menggunakan resep turun-temurun yang tidak banyak berubah. Justru konsistensi ini yang membuat warung tersebut tetap menjadi favorit.
Warung Mak Beng di Era Modern
Meski warung ini telah menjadi ikon kuliner di Bali, suasana di dalam warung masih tetap sederhana, tidak banyak berubah dari awal berdirinya. Setiap hari, warung ini selalu dipadati pengunjung, baik turis lokal maupun mancanegara. Salah satu keunggulan lainnya adalah lokasinya yang strategis, hanya beberapa langkah dari Pantai Sanur, sehingga banyak wisatawan yang menyempatkan diri mampir setelah atau sebelum menikmati pantai.
Warung Mak Beng kini telah menjadi bagian dari sejarah kuliner Bali, sebuah tempat yang tidak hanya menawarkan makanan lezat tetapi juga membawa cerita dan sejarah panjang bagaimana kuliner tradisional bisa bertahan di tengah perkembangan zaman.